Pemetaan Potensi Alur Balik Produk (Reverse Logistics)
Tujuan : Menganalisis praktik pengelolaan limbah dan mengidentifikasi potensi penerapan Reverse Logistics (RL) di lingkungan sekitar Indonesia.
1. Pemilihan Produk dan Fokus Analisis
A. Pemilihan Produk (Wajib Pilih Salah Satu)
Mahasiswa wajib memilih satu produk/limbah spesifik
yang memiliki potensi untuk masuk ke dalam sistem alur balik:
- Limbah
Elektronik (E-Waste): Contoh: Baterai bekas (AA, AAA, atau baterai smartphone),
lampu neon bekas.
- Limbah
Komponen: Contoh: Printer cartridge (tinta/toner bekas), oli
bekas kendaraan bermotor.
- Limbah
Kemasan: Contoh: Botol kaca minuman beralkohol/soda, pallet
kayu/plastik bekas industri.
B. Fokus Tugas
Fokus utama tugas ini adalah menjawab pertanyaan: "Apakah
produk ini sudah memiliki sistem alur balik yang efektif di Indonesia, dan
bagaimana potensi pengembangannya?"
2. Metodologi Observasi dan Pencatatan
Lakukan observasi dan pengumpulan data (melalui wawancara
singkat, pengamatan langsung, atau riset daring) mengenai siklus hidup produk
yang dipilih, khususnya pada tahap akhir (end-of-life).
A. Alur Maju (Forward Flow)
Catat secara singkat bagaimana produk tersebut
didistribusikan hingga ke tangan konsumen (distributor → ritel → konsumen).
B. Pengelolaan Limbah Saat Ini (Current State)
Catat bagaimana produk/limbah tersebut saat ini dikelola
oleh konsumen dan entitas terkait:
|
Indikator |
Catatan Hasil Observasi/Riset |
|
Pihak yang Mengumpulkan |
(Contoh: Pemulung/bank sampah, pengepul barang bekas, brand
produsen, tempat sampah B3 di kantor/mall) |
|
Alat/Infrastruktur Pengumpulan |
(Contoh: Drop box, program penukaran di toko, fasilitas
TPS/TPST) |
|
Destinasi Akhir |
(Contoh: Dibuang ke TPA, dikirim ke pengepul, atau dikirim
kembali ke pabrik pengolahan) |
|
Keberlanjutan Sistem |
Apakah sistem pengumpulan ini rutin, mudah diakses, dan
memiliki insentif bagi konsumen? |
3. Analisis Potensi Alur Balik (Reverse Flow Potential)
Berdasarkan data observasi, analisis potensi implementasi
dan optimalisasi Reverse Logistics (RL) untuk produk/limbah tersebut.
A. Identifikasi Nilai
Tentukan apa nilai yang dapat ditangkap kembali (value
recovery) dari produk/limbah ini:
- Pilihan
Nilai: (Lingkari yang paling relevan)
- Reuse/Perbaikan
(Repair): (Produk dapat diperbaiki dan dijual lagi).
- Remanufaktur
(Remanufacturing): (Komponen dapat dibongkar, dibersihkan, dan
dirakit ulang menjadi produk "seperti baru").
- Recycling/Daur
Ulang: (Material diekstraksi untuk bahan baku baru).
B. Usulan Alur Balik Ideal
Rancang sebuah alur balik produk yang ideal (diagram
alir) untuk konteks Indonesia, mencakup:
- Titik
Inisiasi Pengembalian: Siapa yang memulai proses pengembalian
(Konsumen, Distributor, atau Produsen)?
- Aliran
Logistik Balik: Usulkan moda transportasi dan lokasi pusat
pengumpulan/penyortiran yang efisien.
- Destinasi
Akhir: Di mana proses value recovery (remanufaktur/daur ulang)
dilakukan?
C. Tantangan dan Rekomendasi
Jelaskan minimal dua tantangan terbesar dalam
mengimplementasikan alur balik ideal tersebut di Indonesia (misalnya: biaya
logistik, kesadaran konsumen, atau regulasi yang belum memadai). Berikan satu
rekomendasi spesifik untuk mengatasi tantangan tersebut.
4. Format Laporan
Laporan harus disajikan dalam format naratif dan analitis
(maksimal 5 halaman), mencakup:
- Pendahuluan
(Pemilihan Produk dan Alasan)
- Kondisi
Saat Ini (Deskripsi Logistik Maju dan Pengelolaan Limbah Saat Ini)
- Analisis
Potensi RL (Nilai yang Dapat Ditangkap dan Alur Balik Ideal)
- Tantangan
dan Rekomendasi
- Lampiran:
Diagram Alir Alur Balik Ideal.
Dikumpulkan/diposting di Web-blog masing-masing, paling
lambat : 24 Desember 2025.

No comments:
Post a Comment